Mengenal CSS

Halo teman-teman, selamat datang kembali di blog aku.
Jadi kali ini aku meminta sedikit waktu kalian lagi untuk membaca sedikit ilmu yang aku dapatkan dari perkuliahan ku kali ini.
Oke langsung saja, yuk~






CSS adalah singkatan dari Cascading Style Sheets. Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia secara harfiah, CSS berarti “lembar penataan menurun”. Namun secara konteks, Cascading Style Sheets adalah kumpulan perintah yang digunakan untuk menjelaskan tampilan sebuah halaman situs web dalam mark-up language. Mark-up language atau bahasa markah adalah bahasa pemrograman yang biasanya digunakan membuat website.

Di blog sebelumnya kita sudah membahas mengenai HTML, nah inilah salah satu contoh bahasa mereka. Hubungan antara CSS dengan HTML adalah CSS merupakan kode-kode yang dipakai untuk mendesain sebuah laman HTML. CSS akan membantu para web designer untuk mengubah tampilan, menambahkan gambar, hingga mengubah latar belakang sebuah halaman HTML.


    Berikut ini merupakan fungsi CSS yang lebih spesifik, yaitu:

  1. Menentukan font selain default untuk browser.
  2. Menentukan warna dan ukuran teks dan tautan.
  3. Menerapkan warna ke latar belakang.
  4. Mengandung elemen halaman web dalam kotak dan mengapungkan kotak-kotak itu ke posisi tertentu di halaman.
  5. Kemampuan dalam memasukkan style ke dalam style sheet, yang membuat untuk pertama kalinya, halaman web bisa dirancang.




          Cara kerja dari CSS:

  • CSS beroperasi melalui tag <style> dengan atribut class warna. Dengan adanya CSS pada HTML tersebut maka pengaturan warna teks akan menjadi lebih mudah.
  • Saat kamu ingin mengganti warna teks cukup mengetikkan tag <span> tanpa harus menulis ulang perintah. Jadi bisa disimpulkan bahwa CSS akan menghemat waktumu dengan perintah-perintah yang efisien.

     Hal tersebut bisa terjadi karena CSS sendiri dikembangkan untuk bisa mengubah tampilan laman website tanpa harus mengganti isi konten. Dengan begitu untuk mengubah dan memprogram ulang tampilan website pun bisa dilakukan dalam waktu cepat.
          

           CSS yang sering digunakan oleh web designer ada 3 macam, yaitu:

  1. Inline style sheet
Sederhananya, CSS model ini adalah CSS dengan perintah pemrograman yang letaknya ada pada objek. Misalnya ingin mengubah sebuah tulisan pada laman tertentu di website milikmu, inline style sheet CSS harus menempel pada elemen tulisan tersebut. Kamu cukup menambahkan tag <style> saja untuk menerapkan CSS ini.

Berikut bentuk dari inline style sheet:

<body style="background-color:blue;">

  1. External style sheet
CSS ini letaknya berbeda dengan laman yang akan diubah. Cara ini lebih praktis daripada inline style sheet karena bisa menghemat ruang dan bisa digunakan berulang-ulang untuk laman web yang berbeda. Kamu bisa mengenali CSS tipe ini lewat tag <link rel>. Tag ini akan menghubungkan halaman coding pada external style sheet CSS yang terpisah.

Berikut bentuk dari external style sheet:

Menulis link href di file HTML



Isi dari file style.css


  1. Embedded style sheet
CSS model ini sama seperti inline style sheet, sama-sama berada pada satu laman coding. Maka tidak mengherankan jika embedded style sheet terkadang disebut dengan internal style sheet. Biasanya CSS ini diapit oleh tag <head> </head> dan diawali dengan tag <style>. Embedded style sheet sering digunakan untuk mengatur laman web dengan tampilan yang unik. Misalnya dalam satu paragraf tulisan ada kalimat yang berbeda dan hal tersebut terus berulang.

Berikut bentuk dari Embedded style sheet  (Internal style sheet):



          CSS juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini adalah kelebihan dari CSS:

  • Memisahkan desain dengan konten halaman web.
  • Mengatur desain seefisien mungkin.
  • Jika kita ingin mengubah suatu tema halaman web, cukup modifikasi pada css saja.
  • Menghadirkan sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh HTML.
  • Lebih mudah didownload karena lebih ringan ukuran filenya.
  • Satu CSS dapat digunakan banyak halaman web.
          

          Berikut kekurangan dari CSS:

  • Tampilan pada browser berbeda-beda.
  • Terkadang juga browser yang tidak support CSS (browser lama).
  • Harus tahu cara menggunakannya.
  • Membutuhkan waktu yang lebih lama dalam membuatnya.
  • Sering terjadi adanya bug/error dalam CSS.


    Jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa CSS punya andil yang besar dalam pembuatan website. Tanpa adanya CSS tampilan halaman web kita akan terlihat membosankan. Dari sisi web designer sendiri, CSS akan membantu mereka untuk menghemat waktu karena tidak harus lagi mengetikkan perintah yang sama.


Oke sampai disini pembahasan blog aku kali ini. Jangan lupa share informasi ini ke teman-teman kalian. Dan juga berikan aku kritik & saran kalian di kolom komentar ya teman-teman, agar aku bisa memperbaiki di blog selanjutnya~

👇👇👇

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Python

Sejarah Windows